8.11.14

Langit Desember (1)

Assalamu'alaikum Wr.Wb
This is based on true story. Her love-life. 
Halida is my sister whom I respect a lot, admire, and adore. She is in Bintaro, Tangerang now for her study. And apparently she's having a CABUL (Capacity Building, it's like MOS in High School) in Bandung. Wish her luck. Arigatou :].
Enjoy.



Langit Desember
by Babun - Halida An Nabila

Part : 1 2 3 4 5

Sejak kau bisa mengingat, langit Desember tidak pernah ramah. Langit Desember begitu emosional dan cengeng. Air matanya yang deras selalu tumpah mendadak tanpa permisi ke sekujur tubuhmu. Biar begitu, kau tidak pernah membencinya. Malah kau diam-diam memujanya. Kau selalu menggilai nuansanya. Kelabu. Sembab. Sentimentil. 

Kau selalu merindukan langit Desember setiap tahun. Sebab setelah menabahkan diri untuk belajar giat dan bekerja keras selama kurang lebih 11 bulan, penghujung Desember selalu menjemputmu dengan iming-iming liburan akhir tahun yang menenangkan. Dan dia belum pernah mengecewakanmu. Desember selalu berhasil memberimu kesempatan untuk memulihkan diri dan membantumu mempersiapkan diri untuk menghela beban baru di tahun depan. Mungkin karena itulah kau merasakan keakraban tak terjelaskan dengan langit Desember. Kau bahkan suka melontarkan pertanyaan-pertanyaan konyol padanya: Mengapa bumi tidak pernah bosan mengitari matahari? Apakah setelah berpuas diri menghisap bunga, lebah-lebah bersendawa? Dapatkah seseorang merindu berulang kali dalam sehari? Apakah jatuh cinta menguras kewarasan? Dan seperti biasa, langit Desember bergeming seolah sedang perlahan menelan pertanyaan-pertanyaanmu. Kau tidak pernah memperoleh jawaban. Tapi tidak mengapa, bukan itulah maksudmu bertanya. 
***

No comments:

Post a Comment