27.11.13

ZAM Online Art Exhibition 2013

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Halo. Salam sejahtera.
Aku mempersembahkan kepada kalian Pameran Seni Online pertamaku. 
Aku menyebutnya : "Shazam's"

Berikut ini adalah karyaku lukisku yang pertama. Aku harap kalian menyukainya.

Shazam's Insurgent

Dengan sekali lihat, bahan dan prosedurnya sudah pasti mudah. Mulai dari bahan yang mudah didapat dan dibeli. Pun prosedurnya yang fun and simple. Di bawah ini adalah daftar bahan dan alat yang aku gunakan untuk membuat lukisan di atas. Dan prosedurnya juga, kawan.. Check It Out!! Sekedar informasi, alat dan bahan yang tertera untuk karya pertama sama dengan karya yang kedua.

Alat
1. Kuas nomor 3, 5 , dan 8 (kuas khusus untuk cat air, bukan untuk cat minyak. Ciri-ciri kuas cat air yang aku tahu, warna dari bulunya selalu hitam dengan ujung bulunya yang lancip dan tajam.)
2. Pensil (untuk sketsa)
3. Penghapus (untuk menghapus sketsa yang salah)
4. Container (wadah untuk air)
5. Palet (jika diperlukan)

Bahan
1. Kertas linen seukuran kertas A3 (kertas linen ini mempunyai tekstur kotak-kotak kecil. Bisa dibilang kanvas versi kertas)
2. Cat air 

Prosedur Karya I
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Buat sketsa di atas kertas. Sketsa yang dibuat sesuai dengan keinginan hati. 
3. Sketsa sudah siap. Yang pertama kali diberi warna adalah bagian batang pohon. Untuk menciptakan ranting-ranting dan akar-akar kecil yang menjulur tak beraturan, cukup tarik kuas dengan menggeretnya perlahan. Lalu lepaskan dengan bebas. Maka, akan tercipta sudut yang lancip pada ujung ranting dan akar.
4. Setelah bagian batang selesai, beri warna pada lingkaran yang mengelilingi pohon dengan warna biru atau lainnya. 
5. Kemudian block background pohon dengan warna merah, hitam, oranye, kuning, dan putih. Atau warna pilihan lainnya. 
6. Lalu beri aksen hijau agar terkesan kontras. Sekaligus sebagai daun pohon. Untuk melukis daun, cukup dengan menekan kuas nomor 5. Seperti membuat bintik-bintik. 
7. Terakhir sebagai pemanis, tambahkan warna merah di tengah-tengah kumpulan daun. 
8. Diamkan lukisan sebentar hingga cat airnya benar-benar mengering. 


Hai, kawan! Check this out! This is my second attainment!
Shazam's Rectoverso


Prosedur Karya II
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Buat sketsa di atas kertas.
3. Bagian pertama yang harus diberi warna adalah bagian yang menyerupai daun di tengah-tengah, seperti pada lukisan di atas. 
4. Block sisanya dengan warna hitam. Tanpa campuran atau semburan dari warna lain. 
5. Untuk bagian gambar wanitanya, jangan lupa untuk melukiskan beberapa helai rambut. 
6. Diamkan lukisan sebentar agar cat airnya mengering. 
7. Kalian bisa membubuhi tanda tangan pelukis di tepi-tepi bagian yang kosong. 

Tips
1. Jangan sampai tertukar dengan kuas cat minyak. 
2. Saat melukis, pilih moment-moment yang tepat. Karena kualitas hasil lukisan dapat dilihat dari mood seseorang. Sebuah goresan kecil memiliki banyak arti. 
3. Air yang digunakan jangan terlalu banyak. Karena jika terlalu banyak mencelupkan kuas ke dalam air agar warnanya bisa merata, hanya akan membuat kertas menjadi berlubang.
4. Saat menggoreskan kuas, sebaik mungkin tidak diulangi pada tempat yang sama. Karena sama seperti kelebihan air, kertas yang tergores berulang kali akan berlubang. 


Demikian kawan, tentang alat dan bahan yang dibutuhkan serta prosedur pembuatannya.

Perlu kalian ketahui! Karya pertamaku adalah versi lukisan dari cover novel trilogi Divergent karangan Veronica Roth. Aku memilih untuk melukis novel keduanya yang berjudul Insurgent. Sedangkan untuk karya keduaku, adalah versi lukisan dari cover kumpulan cerita pendek Dee atau Dewi Lestari yang berjudul Rectoverso. Alasanku melukis gambar tersebut adalah sebagai bentuk apresiasiku terhadap dua karya sastra yang punya cerita luar biasa hebat pada setiap halamannya. Oh ya, jangan lupa untuk membaca novel trilogi dari Veronica Roth ini ya! Dan kumpulan cerita pendek Rectoverso-nya Dee. Aku sangat menganjurkan, loh. Terima kasih kawan.

Kawan, aku minta pendapat kalian ya. Silahkan tinggalkan comment..
Apapun itu, aku akan menerimanya dengan ikhlas. Terima kasih. Arigatou gozaimasta..

Wassalamu'alaikum Wr.Wb

26.11.13

Naungan Pertama Gama Part 6

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Happy reading.



            Hari ini, aku melambai pada Bang Alfa yang bersedia mengantarku karena Bapak sedang sibuk. Beruntungnya aku, Bang Alfa memberiku uang saku. Aku berjalan menuju kelas dengan tegap. Sesampainya di kelas, aku mengeluarkan DVD dan memberikkannya pada Dela. Spontan Dela menjerit “Aaaa! Syungkyunwan Scandal!!”. Sudah kuduga. Ia langsung ingin memelukku erat. Karena takut remuk, aku menjauh darinya.  
            “Ambilah!”, perintahku.
“Bener, nih?!” , balasnya sembari meyakinkanku.
“Iya”, jawabku mantap.
Waktu istirahat pun datang. Lahela, Dela, dan aku pergi ke kantin bersama. Hari itu hari yang spesial buat Lahela. Ia langsung mentraktir kami semangkuk penuh bakso dan tak lupa es jeruknya.  Sambil menunggu pesanan datang, Dela dan aku mengeluarkan hadiah kami masing-masing dan menyodorkannya pada Lahela. Lahela tampak terkejut dan sangat berterima kasih pada kami.  Dibukanya bingkisan hijau daun berpita kuning. Setelah melihat isinya, Lahela  tersenyum tanda terima kasih padaku.
Hanya dalam waktu satu bulan saja, seluruh orang di sekolah mengenalku. Namun, yang mereka kenal hanyalah gadis bertopeng ini. Mereka hanya mengenal paras luar gadis ini. Mereka jelas-jelas tak tahu apa yang ada di dalamnya.
            Aku bertahan karena suatu tujuan. Ketua kelas, panitia segala acara yang diselenggarkan sekolah, sampai hal kecil sekalipun. Aku rela melakukan semuanya demi sesuatu yang tak dapat kuraih tanpa usaha ini. Semua orang sibuk memanggil namaku untuk menyuruhku melakukan tugas yang tak pernah aku harapkan kedatangannya. Sering aku mendengar mereka berkata “Gama! Dia pasti bisa melakukannya! Dia hebat dalam segalanya!”, “Iya, kita tak ada apa-apanya dibanding dia!” , “Malas, ah. Gama saja! Dia itu cakap!”, “Kenapa harus aku? Gama lebih baik dari aku! Kusarankan padamu, kawan. Dia itu perfeksionis!”. Aku hanya tersenyum menimpali semua perkataan mereka. 

-bersambung
 
PS : I hope you won't get bored.. hehe

NB : Gomawo. See you tomorrow, max.. :)

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

25.11.13

Naungan Pertama Gama Part 5

Assalamu'alaikum Wr.Wb

This my 5th installment of Naungan Pertama Gama.
Hope you will like it. I just start to compose and I am still newbie.
Please take care of me~



Di pelajaran Seni, Lahela dan aku banyak bercakap-cakap tentang hal-hal penting sampai warna favorit Pak Sudirman. Lahela sangat berwawasan. Dia cukup mengerti apa itu sastra. Menciptakan resep baru adalah salah satu ketertarikannya. Dibanding aku, memasak air saja aku tidak pernah. Untuk membuat Pop Mie saja, aku meminta bantuan Bang Beta.
            Semakin aku memasuki dunia Lahela, aku semakin mengerti tipe makhluk seperti apa dia. Waktu istirahat kedua, kugunakan untuk berbincang dengan Dela. Dela sangat suka membagi ceritanya tentang drama Korea yang pernah ditontonnya. Karena aku tidak punya pengalaman menonton salah satu dari mereka, aku hanya menganggukkan kepala tanda setuju.  Dela pun tak terlalu mempermasalahkan tentang itu dan sibuk dengan lolipop di tangannya. Lolipop itu kubeli dan sengaja kuberikan padanya. Dengan persiapan yang matang, aku mengingat semua yang diceritakannya padaku. Tanpa sepengetahuannya, aku mencatat semua judul drama Korea yang kutahu darinya.
Bapak pun siap dengan sedannya menjemputku tepat pukul 12.30 WIB. Sesampainya di rumah, aku langsung menuju kamarku dan mengetik www.google.co.id. Dengan cepat, aku mencari tahu tentang kesukaan Dela. Deretan judul drama Korea yang kucatat perlahan aku selidiki dan mendalami ceritanya  lewat plot yang tersedia.  Setelah melakukan penyelidikan yang kurasa cukup. Aku pergi ke sebuah toko kaset dan membeli salah satu dari mereka. Sepulang dari toko kaset itu, aku mulai menontonnya hingga larut malam. Bahkan, sudah melebihi waktu tidurku. Aku mempercepat bagian-bagian yang tidak penting dan tetap menonton seluruh episodenya. Aku menonton lebih dari 20 episodenya. Disitu pula, aku mulai menemukan titik jenuh pada drama Korea, walaupun kualitasnya di atas sinetron Indonesia. Kulirik jam dinding di kamarku. “Hah?! 02.30 pagi?!”, batinku.  Cepat-cepat aku mematikan komputerku dan mengecek bingkisan hijau daun berpita kuning sebelum tidur.  

 -bersambung

NB : Hey, you. Now, I have learned to hate you. And I did it. 
PS : Max, when will you say hi to me again like you used to ?

Wassalamu'alaikum Wr.Wb

24.11.13

Naungan Pertama Gama Part 4

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Setelah sekian lama gue bertapa, ini yang pertama kali gue post.
Happy reading!



Seperi biasa, aku melambaikan tanganku ke arah Bapak dan masuk melewati gerbang sekolah berembel-embel “SMP Bakti 55”. Ruapnya, Pak Sudirman memangkas habis kumis klimisnya. Ia tidak terlihat sangar lagi sebagai satpam sekolah.
            Di kelas, tidak seperti biasanya, orang-orang asing itu terlihat biasa saja di mataku. Suasana yang berbeda. Tiba-tiba, seorang cewek cantik mendekat sembari menyapaku ramah.
            “Hai. Gama, kan?”, tanyanya lembut.
            “...”,  aku terdiam sejenak lalu tersenyum padanya sebagai bentuk jawaban singkat.
            Seorang cewek pendek namun gempal masuk ke kelas kami sambil menangis dan memasang tampang kehilangan Emaknya. Aku menatapnya heran.
“Hm.. Dia Dela. 100% penggemar drama Korea. Kalau dia udah gitu, berarti dia nggak berhasil nonton drama kesukaannya atau dia nggak bisa beli salah satunya”, sambung cewek cantik itu. Aku mendengarnya dengan jelas.
“Oh ya.  Kita belum kenalan. Namaku Lahela. Yah, kamu bisa panggil aku Lahel.”
“Oh. Oke.”, balasku datar.
Kembali aku teringat cerita Bapak dan misiku. Ide baru pun muncul. Kesempatanku untuk berteman dengannya mulai tumbuh. Aku tidak mau menyia-nyiakannya.
“Proyek seni dari Pak Pandri, bagaimana kalau kita jadi partner?”, ajakku padanya.
“Ide bagus, tuh. Oke. Aku setuju”, jawabnya puas.
Aku tak mengira dia akan dengan mudahnya menerima ajakanku. Sepertinya misiku berjalan sempurna. Senyumku mengembang padanya, pun senyumnya padaku.
Aku tak lagi sendiri saat pergi ke kantin, tak lagi menatap mangkok isi bakso dan esku tak lagi mencair sia-sia. Meja pojokku mulai penuh dengan kerumunan orang-orang asing itu.  Dela yang matanya sembab jadi cerah karena mangkok mie ayam plus es jeruk yang kutraktir untuknya. Orang-orang asing itu berubah menjadi orang-orang terdekatku. 

-bersambung

PS  :  tunggu selanjutnya, bro and sis...

NB  :  gomawoyo..  

Wassalamu'alaikum Wr.Wb 

24.6.13

Shazam's Q and A (1)



Assalamu’alaiku, Wr.Wb
Ini adalah Shazam’s. Yap. Gue tahu, namanya emang agak gimana. Eh, bensinnya neng. Udah tumpeh – tumpeh. Mesum! Eh? Apa salahku?? Lu idup itu salah. Tul! Diem lu! Apa sih bang??!

Mulai saat ini, gue bikin pojok Shazam untuk yang mau tahu tentang pendapat – pendapat jitu gue tentang sesuatu. Gue terinspirasi dari pojok – pojok yang dibikin Raditya Dika dan Dias (penulis blok yang dibukukan, judulnya Trik Agar Keliatan Pinter Di Kelas).

Q    : Apa shazam bisa gampang suka atau benci?
A    : Wah, gue sih orangnya gampang suka dan benci. Kalau lu
baca status terakhir gue, lu mendapati kalimat,
“Kamu tidak pernah tahu perasaan orang. Mungkin aku
benci hari ini.. Tapi besok, aku bisa suka orang itu.”
Nih, line dari Itazura Na Kiss Love In Tokyo yang
dimainin Miki Honoka as Aihara Kotoko (Oh Ha Ni Japan
Version) dan Furukawa Yuki as Irie Naoki (Baek Seung
Jo Japan Version). Line ini diucapin Irie pas dia
ditanya sama Kin-chan. Gue setuju banget sama line yang
diucapkan Irie. Lu nggak bakal tahu perasaan orang
sesungguhnya. Banyak kan dibuku – buku Raditya Dika
yang bahas tentang Galak dan Alaynya Pacar Perempuan
kalau lagi ngambek. “Aku nggak papahh..”, “Oh, ya udah.”
Tiba – tiba si cewek nyolot “Kamu kok gitu sih?
Kalau aku bilang nggak papahh,itu berarti aku lagi apa
– apa!!” (nih efek nonton Radio Galau FM). Hati gue
bisa berubah cepat banget. Saat gue benci, biasanya gue
bakal berpikir kenapa gue bisa benci. Nah, saat itu,
kalau alasannya nonsense, gue bakal masukan pikiran –
pikiran positif dan akhirnya gue tenang dan benci gue
bakal ilang (untuk sementara). Tapi, ada beberapa kasus
benci gue yang udah rada’ akut dan gue sulit untuk buat
itu ilang. Tapi gue yakin, orang yang gue benci itu se-
benernya baik. Dia kagak salah ape – ape. Cuma gue yang
salah mengartikan dari sudut pandang yang salah. Tapi,
wahai kawanku yang budiman, janganlah lu benci orang.
Apa yang gue dapat dari nonton Mario Teguh Golden Ways,
gue merasa beban gue ringan. Pak Mario yang bilang
kalau kita berpikir negative, masukan pikiran positif.
Coba hilangkan negativenya.. So, kawan, Tuhan tahu
itu yang terbaik buat diri lu.. Tuhan sudah ukur kemam-
puan maksimal yang bisa lu lakukan. Dan, gue berterima
kasih sama guru Bahasa Inggris gue, Mrs. Endah.
“Apa yang kita terima sebanding apa yang kita telah
lakukan.” Mama gue juga sering bilang gitu.. Dan banyak
penceramah Ahad Pagi yang suah menyampaikan. Bersyukur..
-------------------------END---------------------------

NB   : Wah, ini cuma sebagian dari opini gue.

PS   : Thanks to Raditya Dika, Dias, Pak Mario, Mrs. Endah,
       Nyokap, dan Penceramah Ahad Pagi..


Wassalamu’alaikum Wr.Wb