Assalamu'alaikum Wr. Wb
lanjutannya..
Happy reading!!
lanjutannya..
Happy reading!!
Waktu istirahat di hari pertama adalah hal yang
paling tidak kunantikan. Kembali, aku duduk di bangku pojok kantin sendirian. Tak
ada satupun makhluk yang berani mendekat padaku, pun lalat dan nyamuk. Tatapan
asing mereka kembali kuterima dengan setengah keikhlasan hati. Aku termenung
sejenak menatap mie yang mengembang karena kuah bakso. Es pesananku mulai
mencair. Kantin yang ramai. Penuh dengan gosip anak muda, mulai dari fashion,
game, pacar, masalah keluarga sampai tetangga mereka yang begini-begitu. Diriku
berkata, kantin ini terlalu sepi layaknya kuburan Nenek dari Emak yang setiap
tahun kuziarahi. 10 menit kemudian, aku mulai menghabiskan semuanya. Setelah
kurasa cukup, aku kembali ke kelas seorang.
Proses
belajar mengajar telah usai, semua siswa dipersilahkan untuk pulang. Aku
bangkit dari kursiku, memasukkan semua buku yang telah kukeluarkan untuk
pelajaran Bahasa Inggris. Bapak dan sedannya sudah siap mengantarku pulang. Namun,
rupanya hari ini aku harus mampir ke Kampus Bapak dulu. Bapak tidak sengaja
meninggalkan bukunya di sana. Selama perjalanan pulang dari Kampus, Bapak
bercerita padaku tentang seorang lelaki tua dan tongkatnya. Bapak bilang, dahulu kala, ada seorang lelaki tua melihat
desa yang telah lama tidak berpenghuni, dalam perjalanannya ke sebuah lembah. Lelaki
tua ini berpikir bahwa tidak lama lagi, desa ini akan menjadi sebuah gurun
akibat tidak ada satupun pohon yang tertanam. Akhirnya, Ia menanam biji pohon oak
dengan menggunakan sebatang kayu. Selama perjalanannya ke sebuah lembah, Ia
sudah berhasil menanam 100.000 biji pohon oak dalam tiga tahun. Saat Ia
meninggal pada tahun 1974 dalam usia 89 tahun. Ia sukses membuat salah satu
hutan terindah di Perancis yang terbentang sepanjang 11 km dengan lebar 3 km. Selesai
mendengar cerita Bapak, aku mulai mencerna arti kalimat per kalimatnya.
Malamnya,
aku berhasil menemukan cara terbaik untuk mendapatkan seorang teman. Bahkan 50
orang teman. Sebenarnya, aku belum pernah menggunakan cara ini. Tapi, aku tidak
ingin menjadi orang yang tak pernah punya aduan. Teringat cerita Bapak,
kesimpulan yang kuambil adalah berakit-rakit
ke hulu, berenang-renang ke tepian. Aku mulai mempersiapkan mental dan
fisik untuk hari keduaku di sana.
-bersambung
PS : you said that i've changed.
NB : well, what do you think about the reason why i've changed? ba.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
No comments:
Post a Comment